Dari Tukang Jamu Jadi Pengusaha Soto

Siapa yang tidak kenal dengan Soto Si Mbok, Soto si mbok merupakan salah satu warung soto yang sangat terkenal di kawasan Maguwoharjo (Paingan). Konsumennya tidak hanya dari kalangan mahasiswa sekitar (SADHAR) saja tapi kalangan masyarakat juga

Soto si mbok begitulah mereka menyebutnya. Selain rasanya yang enak, porsinya cukup banyak juga. Harganya yang murah menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Cukup dengan merogoh saku Rp. 6.000 saja konsumen dapat menikmati semangkok soto lezat dan segelas teh manis segar. Soto si mbok mulai beroperasi sejak pukul 7 pagi dan tutup kira-kira pukul 3 sore. Setiap harinya si mbok mengaku dagangan sotonya pasti ludes habis diserbu oleh peminatnya.

Siapa sangka si mbok yang notabene adalah pengusaha soto sukses ternyata memulai kesuksesannya dari seorang tukang jamu keliling. Sungguh-sungguh sangat aneh bukan ? Tapi tunggu dulu, semua kesuksesan si mbok tidak didapat dengan mudah, tapi semua itu memerlukan usaha dan kerja keras selama kurang lebih 3 tahun. Berawal dari usaha si mbok berkeliling dengan sepeda ontelnya setiap pagi untuk menjajakan jamunya. Itu semua ditekuni si mbok selama kurang lebih 5 tahun. Tetapi hasil usaha menjual jamu tidak memuaskan hati si mbok sehingga timbul ide demi ide dan dorongan dari si mbok sendiri untuk membuka usaha lain. Si mbok sendiri sebenarnya tidak mempunyai keterampilan khusus dibidang apa pun, maklum pendidikan yang ia miliki hanya sebatas sekolah dasar saja. Tetapi si mbok sama sekali tidak putus asa, ia merasa mempunyai kelebihan lain yang ia miliki. Sejak kecil si mbok sangat senang sekali memasak, terutama membuat masakkan soto yang enak. Memasak soto sendiri sudah merupakan kegemaran bagi si mbok, dan dikalangan keluarganya sendiri si mbok dikenal sangat pandai sekali memasak soto. Hal inilah yang menjadi modal utama bagi si mbok dan pada akhirnya si mbok memilih berjualan soto.

Berawal dari modal uang yang cukup ideal yaitu sekitar Rp. 500.000 ia memulai usahanya. Tidak mudah bagi seorang si mbok untuk memulai usaha ini karena dulu kawasan Maguwoharjo masyarakatnya sangat sepi, hal itu yang menjadi masalah bagi si mbok. Namun pembangunan kampus Universitas di Maguwoharjo memberikan angin segar bagi iklim usaha sotonya dan pada saat itu juga usaha si mbok berdagang soto mampu mencapai titik "break event".

Bukan main hebatnya si mbok, mengapa tidak ? Kini si mbok bisa tersenyum lebar dan ia tidak perlu ngontel sepeda lagi karena sekarang ia sudah mempunyai warung soto, dan berkat kepiawaian dan kegigihannya, ia mampu membeli sebuah mobil. Jelas hal itu sangat membanggakan bagi diri si mbok. Selain itu dengan omzet kotor sekitar Rp. 700.000 sampai Rp.2.000.000 setiap hari, si mbok berhasil memperluas usahanya dengan membuka cabang baru di daerah Candi Gebang dan mampu memperkerjakan sekitar 20 orang karyawan yang sebagian besar adalah familinya sendiri.

Sampai sekarang usaha soto si mbok maju pesat, hampir tidak ada kerugian yang dialami si mbok dalam menjalani usahanya, melainkan keuntungan demi keuntunganlah yang didapat. Semua masyarakat maupun keluarganya sendiri sangat senang melihat kemajuan usaha si mbok yang patut di acungi jempol. Si mbok juga yakin dan percaya bahwa masa depan usahanya ini akan lebih baik dan maju lagi. Banyak hal yang perlu kita contoh dari si mbok dalam kewirausahaan ini. Jika membuka usaha lakukanlah dengan tekun, semangat dan yang paling penting didasari dari hati nurani, itulah saran si mbok bagi orang yang membuka usaha yang sama.

0 Response to "Dari Tukang Jamu Jadi Pengusaha Soto"

Posting Komentar

Powered by Blogger